Pada umumnya, kita butuh tidur selama tujuh sampai delapan jam semalam. Namun, sebulan belakangan sulit sekali bagi Dani untuk memicingkan matanya di malam hari. Tentu saja hal ini bikin dia tidak fit pada siang harinya.
Insomnia sedang melanda Dani. Produktivitasnya terganggu karna mood jadi ga stabil, begitu juga dengan kesehatannya.
Beberapa gejala insomnia antara lain:
- susah tidur pada malam hari
- suka terbangun saat tidur
- siang hari merasa lelah atau mengantuk
- gampang marah, depresi dan gelisah
- sulit berkonsentrasi
- sakit kepala
- gangguan pencernaan
Lalu kenapa ya kita bisa insomnia?
- Stres. Tubuh sudah rebah di peraduan, namun pikiran masih melayang-layang. Kehilangan pekerjaan, perceraian, tugas sekolah atau kantor yang masih menumpuk, membuat mata sulit terpejam.
- Hati gelisah.
- Sedang depresi.
- Mengonsumsi obat tertentu. Obat anti depresan, obat alergi, obat penstabil tekanan darah, terkadang bikin susah tidur.
- Mengonsumsi kafein, nikotin dan alkohol.
- Sedang sakit.
- Perubahan lingkungan dan jadwal pekerjaan.
- Pola tidur tak teratur.
- Kekuatiran berlebihan tak bisa tidur nyenyak. Tidur bukan sesuatu yang harus dipikirkan. tapi biarkan tubuh dan mata merasa lelah maka Anda pun bakal tepar.
- Terlalu banyak makan pada malam hari.
Siapa saja yang berisiko terkena insomnia?
- Wanita. Ketika mens atau menopause ‘tidur’ seorang wanita bisa jadi terganggu.
- Usia 60 tahun ke-atas.
- Pengidap stress dan depresi.
- Pekerja malam atau pekerja dengan sistem shift.
- Orang yang sedang menempuh perjalanan jauh menyeberangi zona waktu.
Jika Anda terserang insomnia dan sudah tahu penyebabnya apa, segera ubah kebiasaan Anda. Atur pola tidur, hindari stres, jadikan tempat tidur hanya untuk tidur dan kegiatan sex (janagan ditambah yang lain).
Pengobatan tentu saja ada efek sampingnya. Konsultasikan dulu dengan dokter jika Anda memutuskan terapi obat-obatan untuk mengatasi insomnia yang Anda alami.
Sumber: http://www.mayoclinic.com
Be Positive! 